REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Setiap menjadi tuan rumah kegiatan internasional dan nasional Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) kerap terganggu oleh kabut asap, akibat terjadinya kebakaran lahan dan hutan.
Seperti pada MTQ internasional 2014 yang akan berlangsung 23 - 27 September, panitia sempat dibuat khawatir oleh kabut asap yang hampir setiap hari menutup udara di Palembang, walaupun dua hari terakhir ibu kota Provinsi Sumsel ini sempat diguyur hujan.
Kekhawatiran tersebut langsung dijawab Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Yulizar Dinoto. Ia optimistis acara MTQ internasional 23-27 September 2014 akan bebas dari asap karena sebagian besar wilayah Sumsel sudah diguyur hujan.
"Hujan secara alami mulai turun kemudian akan dilakukan modifikasi cuaca yang bisa memicu turunnya hujan dengan hujan buatan," katanya, Ahad (21/9).
Sementara itu akhir pekan lalu, BNPB menetapkan Sumsel sebagai daerah siaga darurat asap. Pemerintah melalui BNPB juga mengucurkan dana bantuan Rp12,2 miliar untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan di daerah Sumatera Selatan.
Menurutnya khusus di bandara internasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang sudah dipasang enam alat yang berfungsi sebagai penetralisir partikel asap.
"Alat tersebut terbukti ampuh menggiring asap menghilang dari areal bandara. Hasilnya, tidak satupun pesawat pengangkut kontingan MTQ terhalang kabut asap. Kami berharap kontingan akan nyaman selama mengikuti event ini," katanya.
Sementara itu Ketua panitia MTQ internasional Achmad Najib mengakui panitia sempat khawatir dengan kasus asap yang menyerbu Palembang menjelang dan selama gelaran MTQ internasional di Palembang Sport and Convention Centre (PSCC).
"Sampai hari ini pesawat yang mengangkut peserta MTQ belum ada yang terhambat asap dan mereka mendarat mulus di bandara SMB II," katanya.