REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Mesir Selasa akan menjadi tuan rumah perundingan tidak langsung antara Palestina dan Israel yang bertujuan untuk mencapai pemahaman komprehensif dan perjanjian permanen mengenai berbagai isu.
Putaran pembicaraan ini adalah sebagai bagian dari upaya Mesir untuk membangun keberhasilan mediasi dalam perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza, yang ditandatangani oleh kedua pihak pada 26 Agustus, kata Kementerian Luar Negeri Mesir dalam satu pernyataan, Ahad (21/9).
Putaran pembicaraan ini juga dilakukan dalam rangka upaya memperkuat perjanjian gencatan senjata dan memastikan tidak adanya lagi konfrontasi atau hilangnya nyawa tak berdosa di masa depan, tambahnya.
Menurut laporan AFP dari Ramallah, Wilayah Palestina, perundingan-perundingan tak langsung antara delegasi Israel dan Palestina mengenai gencatan senjata di Jalur Gaza akan dilanjutkan Rabu di Kairo, kata para pejabat Palestina dan Mesir Sabtu.
Pada 26 Agustus, kedua pihak sepakat gencatan senjata yang mengakhiri 50 hari konflik mematikan di wilayah kantung itu dan memberikan kesempatan untuk dimulainya kembali perundingan dalam sebulan untuk membahas isu-isu yang belum terselesaikan.
Ini termasuk pembangunan pelabuhan dan pemulihan bandara di wilayah itu, dan bertukar tahanan Palestina untuk sisa-sisa tentara Israel.
Pembicaraan langsung antara Israel dan delegasi dari semua kelompok Palestina akan didahului dengan pembicaraan antara dua kelas berat politik Palestina, pemimpin Fatah
Presiden Palestina Mahmud Abbas dan Hamas.
"Mesir telah mengundang delegasi Palestina dan Israel untuk melanjutkan pembicaraan di Kairo pada 24 September," kata seorang pejabat Palestina.