REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol, Ronny F Sompie mengatakan tim gabungan TNI-Polri yang dibentuk untuk menyelesaikan masalah bentrok antara TNI AD dan Polri di Kepulauan Riau bisa melanjutkan investigasi lebih lanjut.
Tim bisa melakukan investigasi tidak hanya menyangkut insiden tersebut. Namun, mereka bisa mencari data-data apa saja menyangkut dugaan keterlibatan oknum aparat dalam penggelapan BBM di Kepulauan Riau.
"Mereka bisa mencari data-data apa saja yang bisa (dugaan keterlibatan oknum aparat dalam penggelapan BBM) yang merupakan bagian dari pengawasan internal. Masing-masing itu punya pengawasan internal," ujarnya kepada wartawan di Mabes Polri, Selasa (23/9).
Menurutnya, menyangkut keterkaitan kasus penyimpangan distribusi BBM oleh N dan kasus penggelapan BBM di Batam oleh 5 tersangka yang sudah ditangkap. Pihaknya mengatakan tidak bisa langsung mengkaitkan hal tersebut.
Pasalnya, investigasi tim gabungan ini yang sangat menentukan. "Jangan berasumsi, karena polri berdasarkan hukum dan bukti-bukti. Ketika bukti memang memunculkan keterkaitan baru diproses hukum," katanya.
Menurutnya, jika terdapat oknum aparat (polri) yang terlibat akan terkuak dari hasil investigasi.
Ronny menambahkan tim investigasi saat ini masih melakukan pemeriksaan apakah penyidik di dalam proses penyidikan sesuai dengan prosedur atau tidak. Hal itu terkait dengan tindakan anggota kepolisian yang mengeluarkan tembakan.
"Kita berikan kesempatan pada tim investigasi gabungan," ungkapnya.