Sabtu 27 Sep 2014 17:05 WIB

Risma 'Menjual' Surabaya di Depan 22 Dubes Asing

Rep: C54/ Red: Citra Listya Rini
Tri Rismaharini
Foto: Antara
Tri Rismaharini

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA  --  Berbagai prestasi pembangunan yang dicapai Kota Surabaya menjadi daya tarik tak hanya bagi publik dalam negeri, tapi juga masyarakat dunia. Pada Sabtu (27/9) contohnya, tak tanggung, Pemkot Surabaya kedatangan 22 duta besar negara sahabat.

Kedatangan rombongan duta besar tersebut difasilitasi oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dalam kegiatan Updates from the Region (UFTR): Exploring the Potentials of Surabaya City. Program diplomasi ekonomi tersebut bertujuan untuk mempromosikan potensi bidang ekonomi, perdagangan, investasi dan pariwisata daerah guna membuka peluang kerjasama dengan berbagai pihak luar negeri.

Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Esti Andayani menyampaikan Surabaya dipilih sebagai tujuan karena pertumbuhan metropolitan berjuluk Kota Pahlawan tersebut sangat pesat. 

Para duta besar yang ikut dalam rombongan di antaranya adalah Dubes Australia, Dubes Korea Selatan, Dubes China, Dubes Swedia, Dubes Selandia Baru, hingga Dubes Uni Eropa. Mereka antusias menyimak paparan Wali Kota Risma tentang profil Kota Surabaya. 

Pada kesempatan tersebut, Walikota Risma memaparkan banyak hal, mulai dari sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pelayanan publik hingga upaya penanggulangan banjir. Risma mengatakan yang menjadi perhatian utama saat ini adalah bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan sumber daya manusia agar mampu bersaing.

“Sekolah di Surabaya hingga jenjang sekolah menengah atas semuanya gratis. Begitu pula dengan akses kesehatan, di mana warga bisa memperoleh layanan kesehatan dengan cuma-cuma,” ujar Risma.

Dari segi peningkatan ekonomi masyarakat, Risma menggarisbawahi peran usaha kecil menengah (UKM) tidak bisa dipandang sebelah mata. Buktinya, menurut dia, angka kemiskinan di Surabaya menurun seiring melonjaknya jumlah para pelaku UKM.

Para duta besar terlihat serius menyimak data dan gambar yang ditampilkan di layar peraga. Sesekali, pena mereka mencatat sesuatu. Dubes Brunei Darussalam, Mahmud Saidin mengatakan, sebagian besar duta besar yang hadir sudah mengetahui sepak terjang Risma. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement