Ahad 28 Sep 2014 18:29 WIB

Musim Kemarau, Delapan Kebakaran di Lampung

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Djibril Muhammad
Kolam yang kekeringan di musim kemarau (ilustrasi).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Kolam yang kekeringan di musim kemarau (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Selama musim kemarau pada September 2014 ini, sudah terjadi tujuh kasus kebakaran rumah dan toko di kota Bandar Lampung. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menyiagakan mobil pemadam kebakaran di berbagai kecamatan.

Menurut data yang dihimpun Republika, Ahad (28/9), kasus kebakaran rata-rata disebabkan karena arus hubungan pendek listrik, dan menyebar ke berbagai material yang sudah kering karena panas.

Kasus kebakaran pada September ini awalnya terjadi pada 4 September lalu. Rumah penjual gas di Kelurahan Waydadi ludes dilalap si jago merah.

Pada 7 September, api menyerang tempat pembuangan akhir sampah di Bakung Telukbetung. Penyebabnya bahan kimia yang meledak akibat panas. Kasus ketiga pada 10 September, api berkobar di toko penjahit Pasar Bambu Kuning, setelah terjadi arus pendek listrik.

Pada 16 September, terjadi dua kasus kebakaran. Api kembali mengobarkan tempat hiburan karaoke di jl Yos Sudarso, Telukbetung. Dan api menghabiskan isi rumah warga di Jln Imam Bonjol.

Pada 17 September, terjadi dua kasus kebakaran yakni warung mi ayam dan toko herbaldi Gedung Meneng, Rajabasa. Dan terakhir pada 25 September, api meludeskan isi toko bangunan di Jl ZA Pagaralam.

BPBD Kota Bandar Lampung, telah menyiagakan sejumlah mobil pemadam kebakaran di sejumlah kecamatan, untuk mengantisipasi ketelambatan menjinakkan kasus kebakaran di wilayahnya.

Sekretaris BPBD Kota Bandar Lampung, Erwin, menyatakan, pihaknya sudah menyiagakan sejumlah mobil pemadam kebakaran. Setiap kasus kebakaran, pihaknya menurunkan tiga unit mobil kebakaran.

Dalam menangani kasus kebakaran, ia menerangkan pihaknya selain menurunkan mobil pemadam kebakaran, petugas yang turun juga mengantisipasi meluaskanya kebakaran dengan menyekat sejumlah wilayah di lokasi kebakaran, karena musim panas yang memudahkan api menjalar ke berbagai tempat.

BPBD juga mengalami kesulitan dalam memadamkan api, karena selain musim panas, juga angin kencang masih terjadi, sehingga api menjalar lebih cepat ke benda-benda kering. BPBD juga menyiapkan material pemadam dengan obat liquid untuk memadamkan api yang berkobar di benda-benda kimiar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement