REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- DPRD Kota Surabaya menginventarisasi sembilan laptop yang dipinjamkan kepada anggota dewan periode 2009-2014, namun tidak dikembalikan hingga batas waktu terakhir pengembalian 24 September lalu.
Ketua DPRD Surabaya Armuji di Surabaya, Ahad (28/9) mengatakan masalah laptop yang belum dikembalikan saat ini masih dalam proses di Sekretaris DPRD Surabaya.
"Sudah diinventarisasi. Setwan sudah kami minta untuk mengecek satu per satu. Tidak ada masalah," katanya.
Armuji juga menolak menyebut siapa saja yang sampai hari ini masih belum mengembalikan laptop.
"Yang jelas, jika tidak ada perkembangan, pekan depan kita siapkan surat peringatan," katanya.
Informasi yang dihimpun di DPRD Surabaya, sebenarnya internal Sekretariat DPRD Surabaya sudah mengecek status laptop-laptop itu. Hasilnya, mayoritas laptop yang belum balik itu dipegang oleh para anggota dewan periode 2009-2014 yang saat ini tak lagi menjabat.
Dari hasil klarifikasi sementara, ada yang diketahui saat ini laptop itu masih dicari. Namun, ada yang menjanjikan bakal dikembalikan dalam waktu dekat.
Hanya saja, kabar raibnya sejumlah laptop karena rata-rata laptop itu memang tidak semuanya dibawa sang legislator. Ada yang dipinjamkan, ada juga yang dipasrahkan ke sejumlah orang dekat.
Hal sama juga diungkakan Sekretaris DPRD Surabaya Afgani Wardhana. Ia juga menjawab diplomatis agar ditanyakan langsung ke pimpinan DPRD.
"Yang jelas tinggal sembilan unit. Soal siapa dan kenapa, langsung saja ke pimpinan," katanya.
Menurut Afgani, pihaknya sudah mengklarifikasi ke semua para pembawa laptop. "Rata-rata, mereka menjanjikan semua sudah kembali pekan depan," katanya.