REPUBLIKA.CO.ID, DUSHANBE -- Ulama Tajikistan mengeluarkan fatwa kontroversial yang membuat cemas umat Islam. Dalam fatwa tersebut, ulama mengatakan bagi umat Islam yang mengkritik pemerintah dianggap melakukan dosa besar.
"Pusat Islam Tajikistan telah mengesahkan fatwa terkait masalah kritik terhadap pemerintah," kata Mufti Tajikistan, Saidmukarram Abdulkodirzoda, seperti dilansir AFP, Senin (29/9). Menurutnya, kritik mencerminkan umat Islam tidak mempercayain pemerintah.
Selain itu, mufti juga memperingatkan umat Islam untuk tidak membuat kontak dengan organisasi internasional atau media. Kontak ini dinilai hanya akan mengancam stabilitas negara.
"Mereka yang menyerukan dan terlibat dalam hasutan terhadap pemerintah akan menerima hukuman dari Allah," katanya.
Seorang wartawan dari sebuah surat kabar oposisi yang meminta untuk tidak disebutkan namanya mengkritik fatwa seperti merusak kebebasan. "Sekarang pemimpin agama resmi ingin menjahit mulut wartawan. Sangat berbahaya saat ini untuk mengatakan kebenaran," kata dia.