REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Uni Eropa telah memutuskan untuk tetap memberlakukan sanksi-sanksi terhadap Rusia, meskipun telah tercapai gencatan senjata di Ukraina antara separatis yang didukung Rusia dan pasukan Ukraina.
Seorang jurubicara Uni Eropa di Brussels hari Selasa (30/9) mengakui adanya perkembangan yang membesarkan hati, tetapi apa yang telah dilakukan belum cukup untuk mendukung pencabutan sanksi-sanksi.
Uni Eropa menginginkan ketentuan lain dalam perjanjian gencatan senjata itu diberlakukan sepenuhnya.
Kyiv dan negara-negara Barat telah menuduh Rusia memicu pemberontakan di Ukraina Timur dengan memberi senjata dan pasukan bagi pemberontak, tuduhan yang dibantah Moskow.
Sanksi-sanksi Uni Eropa menarget perusahaan-perusahaan besar energi dan pertahanan Rusia, serta pengusaha dan politisi Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan sanksi-sanksi tersebut merongrong proses perdamaian di Ukraina Timur.