Kamis 02 Oct 2014 06:04 WIB

99 Kali Interupsi, PKB Pilih Walk Out Diikuti PDIP, Nasdem, dan Hanura

Rep: C57/ Red: Erik Purnama Putra
Para Pamdal DPR melerai kericuhan yang terjadi saat sidang paripurna DPR, Komplek Parlemen Senayan, Kamis (2/10) dini hari WIB.
Foto: Republika/Wihdan H
Para Pamdal DPR melerai kericuhan yang terjadi saat sidang paripurna DPR, Komplek Parlemen Senayan, Kamis (2/10) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Parpol propemerintah Joko Widodo (Jokowi)-Muhammad Jusuf Kalla (JK) berturut-turut melakukan walk out. Mereka meninggalkan ruangan dari prosesi Rapat Paripurna ke-2 DPR, Masa Persidangan I Tahun Sidang 2014-2015.

Partai itu PKB, PDI Perjuangan, Partai Nasdem dan Partai Hanura. Berturut-turut keempat parpol itu walk out dari proses persidangan. Sebelumnya, sidang paripurna yang dimulai tepat pukul 02.00 WIB itu mendengarkan perwakilan Fraksi PKB, Ana Muawanah.

Namun, saat menyampaikan pidatonya, Ana justru menyinggung tentang tidak adanya kesempatan bagi fraksinya untuk melakukan interupsi. "Saya sudah 99 kali mau interupsi, tetapi tidak diberi kesempatan oleh pimpinan sidang, bahkan microphone tidak bisa digunakan," kata Ana.

Ana pun mempersoalkan proses rapat konsultasi antar pimpinan parpol-parpol di DPR, karena pimpinan sidang belum mengetuk palu sebanyak tiga kali. "Saya punya rekamannya, akan saya serahkan kepada pimpinan sidang rekaman ini," ujar Ana sambil menunjukkan tape recorder yang dipegangnya.

Lalu, ia pun menyerahkan rekaman itu kepada Ketua Sidang, Popong Otje Djundjunan. Saat proses penyerahan itu, lagi-lagi usulan interupsi bersahut-sahutan dari parpol pendukung Jokowi-JK.

Ketua Sidang, Popong Otje Djundjunan, juga berupaya menghentikan pidato Ana Muawanah di depan mimbar. "Saya minta ibu menyampaikan paket pimpinan dewan, bukan soal interupsi," tegas Popong. Akhirnya, pimpinan sidang pun melanjutkan agenda rapat dengan mempersilahkan perwakilan fraksi-fraksi membacakan paket calon pimpinan dewan.

Partai-partai politik yang tergabung dalam koalisi merah-putih (KMP) akhirnya maju satu per satu ke depan podium, lalu membacakan paket calon pimpinan DPR. Parpol KMP itu mengajukan Setya Novanto sebagai ketua DPR, Fadli Zon sebagai wakil ketua DPR serta Fahri Hamzah, Taufik Kurniawan, dan Agus Hermanto sebagai wakil ketua DPR.

Kelima parpol yang mengajuan paket itu, masing-masing adalah Partai Golkar, PKS, PAN, Partai Demokrat dan Partai Gerindra. Ketika tiba giliran PKB mengajukan paket pimpinan DPR, tindakan mengejutkan diambil dengan menyatakan walk out dari sidang. Keputusan yang sama juga diambil PDI-Perjuangan, Partai Nasdem dan Partai Hanura yang menyatakan keluar ruangan.

Hal yang cukup unik dialami Fraksi PPP, karena mereka mendukung paket calon pimpinan DPR itu. Padahal, tidak ada calon pimpinan DPR dari PPP. Sebelumnya, beberapa nama yang sering menyatakan interupsi ialah Rieke Dyah Pitaloka, Arya Bima dan Victor Laiskodat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement