REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Tiga orang penambang batu di Kampung Angade, Desa Sukamekar, Kecamatan Cibinong, Cianjur, Jawa Barat, Kamis, tewas tertimbun longsor tanah bercampur batu.
Peristiwa yang menewaskan ketiga korban itu, Saleh (45), Ajun (45) dan Mahludin (56), berawal ketika tengah menambang batu di lokasi milik Mahludin.
"Saat itu ketiganya tengah asik bekerja, tiba-tiba tebing batu dibagian atas tempat mereka berdiri roboh dan menimpa ketiga orang pekerja tersebut. Saat itu, ada tujuh orang yang bekerja namun empat lainnya berhasil selamat," kata Wodi Epyana Camat Cibinong.
Pihaknya setelah mendapat informasi, bersama dengan aparat setempat dari Polsek dan Koramil, langsung menuju lokasi dan sempat kesulitan melakukan pencarian jasad korban yang tertimbun karena dalamnya galian tempat korban bekerja.
Selang beberapa jam melakukan penggalian, petugas dibantu warga berhasil mengangkat jasad korban yang tertimbun lebih dari 5 meter.
"Kami sempat hendak menggunakan alat berat, namun lokasi tersebut rawan longsor sehingga rencana tersebut tidak dapat dilakukan. Namun petugas bersama warga berhasil menemukan jasad korban meskipun menggunakan alat manual," katanya.
Dia menuturkan, selama ini pihaknya telah meminta warga untuk menghentikan penambangan batu tersebut karena tidak memiliki ijin. Selain itu, ungkap dia, sepuluh hari yang lalu kejadian yang sama menewaskan tiga orang penambang.
Selam ini, ungkap dia, banyak warga yang mengandalkan hidup dari menambang batu di wilayah tersebut. Batu yang berhasil ditambang, dijual pada warga yang membutuhkan.
"Selama ini warga melakukan penambangan dengan alat sederhana di bagian bawah tebing. Kami telah berkali-kali melarang mereka melakukan hal tersebut karena berbahaya dan jelas tidak berizin," katanya.
Namun peringatan tersebut tidak pernah digubris warga dengan berbagai alasan. "Bahkan kami berkordinasi dengan pihak kepolisian setempat, tetap tidak didengar dan mereka kucing-kucingan dengan aparat," katanya.