REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan massa yang berasal dari Front Pembela Islam (FPI) kembali melakukan aksi unjuk rasa untuk menolak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi gubernur. Aksi unjuk rasa dilakukan di depan gedung Balai Kota DKI Jakarta dan di depan DPRD.
Mulanya, massa melakukan aksi demo dengan tertib di depan gedung DPRD. Namun tiba-tiba, sejumlah orang mulai melakukan tindakan anarkis dengan melemparkan batu, pecahan kaca, hingga kotoran sapi ke arah polisi dan Satpol PP yang berjaga. Tindakan segelintir orang tersebut kemudian diikuti oleh pendemo lainnya.
Suasana pun memanas. Lemparan batu dari pendemo mulai melukai polisi. Ada anggota polisi yang terluka di bagian kepalanya. Bahkan, lemparan batu juga mengenai dua mobil milik anggota dewan yang sedang terparkir hingga menyebabkan kaca depan pecah.
Petugas pun memukul mundur pendemo dengan menembakkan gas air mata. Namun, pendemo yang mayoritas memakai jubah putih tak menyerah. Usai dipukul mundur di DPRD, mereka justru berlari menuju Jalan Medan Merdeka Selatan untuk menuju Balai Kota.
Namun, aksi mereka sudah lebih dulu dihadang oleh puluhan anggota kepolisian yang telah bersiaga. Dua mobil water canon juga telah disiagakan untuk menghalau pendemo.
"Allahu akbar," teriak seorang pendemo yang sudah memegang batu di tangan.
Polisi kemudian mengejar pendemo yang melempar batu dan kotoran sapi ke arah Balai Kota. Petugas berhasil mengamankan 20 orang pengunjuk rassa dan langsung diamankan ke Polda Metro Jaya.
Sementara itu, baik Jokowi maupun Ahok tidak sedang berada di kantornya. Jokowi tengah melakukan rapat internal. Adapun Ahok sedang berada di Korea Selatan untuk menghadiri penutupan Asian Games 2014.