REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Politikus PDIP, Aria Bima mengatakan pertemuan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono sudah tidak perlu dilakukan. Pasalnya, Aria menilai berbagai pernyataan SBY di muka publik tidak sejalan dengan sikap politik yang dilakukan.
"Inkonsistensi pernyataan dan keputusan politik SBY tidak perlu diikuti pertemuan Bu Mega dan SBY," kata Aria kepada wartawan di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (3/10).
Aria menengarai keinginan SBY bertemu dengan Megawati hanya untuk pencitraan politik. SBY ingin dinilai publik sebagai sosok yang bijaksana. Aria mengatakan PDIP sebenarnya sudah mengupayakan pertemuan antara Megawati dengan SBY.
Upaya itu dilakukan dengan mengutus Tjahjo Kumulo, Surya Paloh, Puan Maharani, Joko Widodo, dan Jusuf Kalla, bertemu SBY. Aria menjelaskan keberadaan para utusan tersebut sangat penting untuk membangun komunikasi awal sebelum pertemuan SBY dan Megawati dilakukan.
"Ini bukan pertemuan pengurus RT. Tapi presiden dan pimpinan partai," ujarnya.
PDIP berkesimpulan keinginan SBY bertemu Megawati tidak dilandasi kesungguhan menyelesaikan persoalan bangsa. Sebab menurut Aria, mestinya SBY tidak mempersoalkan upaya awal Megawati mengirim utusannya untuk bertemu.
"Saya tidak melihat SBY ingin bertemu dalam konteks untuk negara. Masa hal sekecil itu (utusan) tidak mau membahas urusan negara," katanya.