Sabtu 04 Oct 2014 18:52 WIB

Pemkab Banjar Ubah Sampah Menjadi Berkah

Bupati Banjar, Sultan H Khairul Saleh sedang memperlihatkan hasil pengelolaan sampah menjadi energi kepada Menristek Gusti Muhammad Hatta
Foto: Dok-pemkabbanjar
Bupati Banjar, Sultan H Khairul Saleh sedang memperlihatkan hasil pengelolaan sampah menjadi energi kepada Menristek Gusti Muhammad Hatta

REPUBLIKA.CO.ID, BANJAR -- Pemerintah Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan membuat terobosan baru untuk mengelola sampah yang layak ditiru daerah lain di Indonesia.

Bupati Banjar, Sultan H Khairul Saleh menggulirkan program bernama "Sampah Membawa Berkah". Lewat program itu,  Pemkab Banjar tak hanya menciptakan lingkungan bersih, namun juga memberi berkah bagi masyarakat.

Sultan Khairul Saleh mengungkapkan, program "Sampah Membawa Berkah"  mampu mengubah urusan pengelolaan sampah yang sebelumnya selalu rumit dan bermasalah, menjadi mudah dan justru menguntungkan.

"Kami menyulap TPA (tempat pembuangan akhir) yang dulunya kumuh, kotor, dan bau menjadi TPA yang nyaman, sehat dan malah menghasilkan listrik dan gas," ungkap Sultan Khairul Saleh, kepada ROL. Sabtu (4/10).

Menurut dia, program ini muncul dari pengalaman panjang Kabupaten Banjar dalam mengelola sampah, ketika TPA tidak lagi mampu menampung volume sampah setiap hari.

"Peningkatan volume sampah yang terus terjadi seiring dengan laju pertumbuhan penduduk, membuat paradigma pengelolaan sampah harus diubah," tutur Sultan Khairul Saleh.

Dulu, kata dia,   paradigmanya hanya kumpul, angkut, buang. Akhirnya sampah menumpuk dan TPA tak sanggup menampung.

Sultan Khairul Saleh menambahkan, pihaknya lalu membuat sistem pengelolaan baru dengan sejumlah rangkaian. Menurutnya, sampah sudah harus dipilah sejak dari rumah, dipilih mana yang bisa masuk bank sampah, dikumpulkan di tempat pembuangan sampah (TPS).

"Di setiap TPS disediakan bak sampah berbeda sesuai peruntukan, yakni untuk bak sampah plastik, bak gelas, bak logam, dan bak untuk kertas," paparnya.

Sampah dari TPS, lanjut Sultan Khairul Saleh,  lalu diangkut dan dipilah lagi di TPA.  "Program ini dilaksanakan oleh Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Banjar, dengan menggandeng sejumlah kelompok swadaya masyarakat (KSM)," ungkapnya.

Menurutnya, KSM melakukan edukasi kepada masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah sejak di rumah tangga, pasar, maupun toko/warung.

Pemilahan sampah ini, lanjut dia, dibutuhkan karena sangat berkaitan erat dengan tujuan akhirnya, ini nanti sampah akan dijadikan apa.

Pemanfaatan gas metan dari proses pembusukan sampah telah dirasakan berkahnya olej  TPA Cahaya Kencana. Sampah pun berhasil disulap menjadi sumber energi terbarukan.

Menurut Sultan Khairul Saleh, TPA yang berlokasi di Desa Padang Panjang Kecamatan Karang Intan itu memiliki luas area 28 hektare dan sekitar 16,5 ha sudah digunakan. Rata-rata produksi timbunan 150 meter kubik sampah per hari.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement