Ahad 05 Oct 2014 12:47 WIB

Perbatasan Suriah Dikuasai ISIS

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Pasukan ISIS
Foto: VOA
Pasukan ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Kelompok ekstrimis ISIS masih mengendalikan perbatasan utama Suriah. Meskipun begitu, sejumlah perlawanan terhadap ISIS dilakukan oleh pejuang lokal dan serangan udara AS.

Aljazeera melaporkan, pertempuran terjadi pada Sabtu antara ISIS dan tentara Kurdi di Kobane. Baku tembak ini terjadi sehari setelah ISIS menembakkan 80 mortirnya ke kota tersebut.

Menurut koresponden Aljazeera, pada Jumat malam ISIS berusaha menyerang kota tersebut dari sisi sebelah timur. Namun, serangan udara AS menghentikan pergerakan mereka dan menewaskan puluhan anggotanya.

Pada Sabtu, Pusat Komando AS mengatakan telah mengebom empat wilayah yang dikuasai oleh ISIS di sektiar Kobane, termasuk sebuah tempat logistik ISIS di Hasakeh, artileri ISIS di timur Kobane, dan sejumlah kendaraannya di wilayah selatan kota itu.

Kelompok Observatori HAM Suriah mengatakan serangan ini telah menewasan setidaknya 35 anggota ISIS. Tentara Kurdi Suriah selama ini telah berupaya melawan kelompok ISIS di sekitar Kobane dan wilayah sekitarnya sejak pertengahan September. Perlawanan ini dilakukan setelah ISIS merebut puluhan kota di dekat desa Kurdi.

Pertempuran di sekitar Kobane ini telah menyebabkan ribuan warga mengungsi dari Kobane dan daerah sekitarnya. Kelompok Observatori pun memperkirakan terdapat 300 ribu warga yang mengungsi. Sedangkan menurut pemerintahan Turki, sebanyak 186 ribu warga telah mengungsi ke perbatasan Turki.

Kelompok oposisi Suriah yang didukung oleh Barat, Koalisi Nasional Suriah, menegaskan kemungkinan adanya pembunuhan massal di daerah tersebut.

"ISIS memperkuat perangkapnya di kota yang telah terkepung dari tiga sisi, menggunakan taktik yang sama dengan yang digunakan oleh rezim Assad untuk menyerang kota-kota dan desa setelah dibom," kata Havaron Sharif, juru bicara koalisi. "Kami mengecam pengungsian secara sistematik dan pembunuhan yang dilakukan oleh para kelompok kriminal," tambahnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement