Senin 06 Oct 2014 12:28 WIB

Tjahjo: TNI Jangan Lupa Amanat Jenderal Soedirman

  Sekjen PDIP, Tjahjo Kumolo membacakan Naskan Proklamasi saat Upacara HUT Ke-69 RI di kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta, Ahad (17/8).    (Republika/Agung Supriyanto)
Sekjen PDIP, Tjahjo Kumolo membacakan Naskan Proklamasi saat Upacara HUT Ke-69 RI di kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta, Ahad (17/8). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG --  Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo berharap Tentara Nasional Indonesia jangan melupakan amanat Jenderal Besar Soedirman. Amanat itu menyatakan tentara hanya mempunyai kewajiban satu yakni mempertahankan kedaulatan negara dan menjaga keselamatannya.

"Hal pokok yang perlu dicatat dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun Ke-69 Tentara Nasional Indonesia (TNI) adalah merenungkan kembali amanat Panglima Besar Jenderal Soedirman tersebut," kata Tjahjo melalui pesan singkatnya, Senin (6/10). Tjahjo yang terpilih kembali sebagai anggota DPR RI mengemukakan sudah cukup kalau tentara teguh memegang kewajiban ini.

Amanat ini bermakna bahwa TNI harus menjadi tentara yang profesional, efektif, efisien, dan modern (PEEM). Tentara Nasional Indonesia, kata Tjahjo, harus fokus pada tugas pokok tanpa mencampuri urusan politik dan urusan lain yang bukan menjadi tugas pokoknya.

Pada sisi lain, lanjut dia, kebijakan politik negara juga harus diarahkan untuk mendukung TNI agar menjadi tentara yang profesional. Untuk itu, Sekjen DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo memandang perlu anggaran yang memadai untuk pengadaan alat utama sistem pertahanan (alutsista), pelatihan prajurit, serta kesejahteraan prajurit dan keluarganya

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement