REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan aparat kepolisian disiagakan untuk mengamankan jalannya rapat paripurna di DPRD DKI Jakarta yang beragendakan mendengar pandangan fraksi atas permohonan pengunduran diri Joko Widodo (Jokowi), Senin (6/10).
Ratusan personel kepolisian tersebut dibekali dengan senjata lengkap. Tak hanya itu, satu unit mobil water cannon, satu unit baracuda dan satu kendaraan penerangan pun disiapkan di halaman DPRD.
"Brimob menerjunkan tiga kompi," ujar salah satu anggota polisi, Masrohim.
Rapat paripurna sendiri akan dimulai pukul 13.00 WIB. Jokowi diagendakan akan menghadiri rapat tersebut. Pada Jumat lalu, Jokowi telah membacakan pidato pengunduran dirinya dari jabatan gubernur di hadapan puluhan anggota DPRD.
Apabila Jokowi telah resmi mundur, maka Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) otomatis akan menggantikan posisi yang ditinggalkan Jokowi. Namun, hal itu mendapat penolakan keras dari sebagian masyarakat, salah satunya dari ormas Front Pembela Islam (FPI).
Pada Jumat (3/10) lalu, ratusan massa FPI melakukan aksi unjuk rasa untuk menolak Ahok naik pangkat menjadi gubernur. Aksi tersebut berujung ricuh karena massa mulai bertindak anarkis dengan melempar batu dan kotoran sapi. Akibat hal tersebut, sejumlah anggota kepolisian mengalami luka. Polisi pun telah menetapkan 21 tersangka massa FPI yang terlibat dalam kericuhan itu.