Senin 06 Oct 2014 21:35 WIB

Megawati Diminta Temui Ketua Partai Koalisi Merah Putih

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berbincang dengan Joko Widodo.
Foto: Antara
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berbincang dengan Joko Widodo.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Pengamat politik Universitas Nusa Cendana Kupang, Nusa Tenggara Timur, David Pandie mengatakan, diperlukan kekuatanan masyarakat sipil untuk menghentikan praktik oligarki di DPR dan parpol yang merampas hak-hak rakyat.

"Saat ini dibutuhkan masyarakat sipil yang kuat sebagai watchdog untuk mengawasi DPR dan partai politik. Kita harus hentikan oligarki yang sedang menggila yang merampas hak-hak rakyat," kata David Pandie, di Kupang, Senin (6/10).

Pembantu Rektor Bidang Akademik mengatakan, kekuatan masyarakat sipil diperlukan agar pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla dapat melaksanakan kebijakan yang berpihak pada rakyat.

Dia menyarankan, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri turun tangan untuk menemui pimpinan parpol Koalisi Merah Putih. Dia diminta membangun komunikasi politik secara langsung.

"Tidak bisa hanya mengandalkan Jokowi untuk melakukan komunikasi politik. Megawati harus sendiri turun untuk membuka komunikasi," katanya.

David sendiri menilai semangat politik yang dipertontonkan Koalisi Merah Putih di Senayan seperti layaknya buldozer yang menggusur-ratakan benda apapun di hadapannya.

"Apa yang dilakukan Koalisi Merah Putih (KMP) di Senayan saat ini seperti layaknya sebuah buldozer. KMP mengandalkan kekuatan politik yang ada untuk menggusur-ratakan lawan-lawan politiknya tanpa lagi menggunakan akal sehat, nurani dan moral politik," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement