REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG-- Sejak perpisah (cerai) antara Nining Sukarni dengan Nuryanto, beberapa tahun silam, Febri Andiansyah alias Mayang Prasetyo (27 tahun), menjadi tulang punggung keluarganya. Setamat SMA, ia bekerja di Lampung hingga Bali.
Menurut Nining Sukarni(47 tahun), anak sulungnya (Febri) yang menghidupi keluarga dan membiayai dua adiknya sekolah di Lampung. "Sejak kami cerai, Febri yang membiayai kami sekeluarga," kata Nining saat ditemui //Republika// di rumah kontrakannya, di Bandar Lampung, Selasa (7/10).
Bapak Mayang sudah tidak jelas lagi keberadaannya sejak meninggalkan ibu dan dua adiknya. Adik nomor dua sudah selesai sekolah dan bekerja, dan adik bungsunya masih SMA kelas 1. Kehidupan keluarga Nining, sangat terbantu dengan uang kiriman Mayang di Bali dan Australia. Mayang mengirim uang ke ibunya, dua bulan sekali.
"Rp 4-5 juta kalau dikirimin Febri," tutur ibunya.
Mayang sering menelepon ibu dan keluarganya di Lampung dari Australia. Kematian Mayang menjadi duka mendalam keluarga Nining di Bandar Lampung. Ibunya belum mengetahui sebab kematian anaknya, yang dikabarkan dimutilasi dan direbus oleh pacarnya yang berkewarganegaraan Australia.
Ia sudah ditelepon pihak kementrian luar negeri. Di Lampung, sama sekali ia belum ditemui pihak pemerintah daerah setempat, baik lurah, camat, maupun wali kota. "Hanya pihak polisi yang datang," tuturnya.