REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wasekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Syaifullah Tamliha mengungkapkan alasan kenapa bergabung dengan kubu Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dalam paket calon pimpinan MPR.
Menurutnya, itu dilakukan karena Koalisi Merah Putih (KMP) tidak mengindahkan ultimatum yang disampaikan PPP soal calon pimpinan MPR.
"Kami mewanti-wanti kepada mereka paling lambat 16.30 PPP dapat kepastian pimpinan MPR. Jika tidak kami tertarik dengan Koalisi Indonesia Hebat," kata Tamliha di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (7/10) malam.
Ia mengakui KMP sempat mengakomodasi keinginan PPP soal paket pimpinan MPR. Sedianya PPP akan menggantikan posisi PKS di paket pimpinan MPR. Sayang informasi itu datang ke PPP pada pukul 19.00 WIB. "Tapi sayang informasi sudah melewati jam 7 malam," ujar Tamliha.
Kendati bergabung dalam paket KIH, Tamliha mengatakan, tetap berada koalisi KMP di parlemen. Karena PPP ikut ambil bagian sebagai partai penyeimbang pemerintah. "Kami tetap di KMP," kata Tamliha.