Rabu 08 Oct 2014 16:23 WIB

LSM ini Takut Perubahan Sistem Pilpres

Red: Erdy Nasrul
DirekturSetara Institute, Hendardi
Foto: Republika / Tahta Aidilla
DirekturSetara Institute, Hendardi

REPUBLIKA.CO.ID, Ketua Setara Institute Hendardi mengatakan para anggota DPR, DPD dan MPR jangan pernah berpikir untuk mengubah sistem pemilihan presiden langsung yang saat ini sudah berjalan.

"Jangan pernah sedikit pun berniat dan bertindak mengembalikan iklim demokrasi yang sudah diraih, apalagi mengubah sistem pemilihan presiden dari langsung menjadi tidak langsung," kata Hendardi melalui pesan elektronik di Jakarta, Rabu.

Menurut Hendardi, dengan usainya pemilihan pimpinan DPR, DPD dan MPR, kini saatnya mereka bekerja dan publik akan mengawasi kinerja parlemen dalam membangun bangsa.

Pemilihan pimpinan MPR yang diadakan Rabu dini hari berakhir dengan voting yang akhirnya menetapkan Zulkifli Hasan dari Fraksi PAN menjadi ketua. Terdapat dua paket pilihan yang masing-masing diajukan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP).

Paket A yang diusung KIH terdiri atas ketua Oesman Sapta Odang dari Kelompok DPD, dan empat wakil ketua yaitu Ahmad Basarah (Fraksi PDI Perjuangan), Imam Nahrawi (Fraksi PKB), Patrice Rio Capella (Fraksi Partai NasDem) dan Hazrul Azhar (Fraksi PPP).

Sedangkan paket B yang diusung KMP terdiri atas ketua Zulkifli Hasan dengan wakil ketua yaitu Mahyudin (Fraksi Partai Golkar), E.E Mangindaan (Fraksi Partai Demokrat), Hidayat Nur Wahid (Fraksi PKS) dan Oesman Sapta Odang (Kelompok DPD).

Dalam pemungutan suara tersebut terdapat 678 suara dari total 680 anggota MPR yang tercatat hadir. Paket A yang diusung KIH mendapat 330 suara, sedangkan paket B yang diusung KMP mendapat 347 suara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement