REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) akan membentuk Kantor Staf kepresidenan dalam kabinetnya mendatang. Menurut Jokowi, Kantor Staf Kepresidan dibentuk untuk membantu presiden menangani masalah internal dalam pemerintahan.
"Ya mesti ada untuk menangani kepentingan di dalam," ujar gubernur DKI Jakarta tersebut sebelum meninggalkan Balai Kota, Rabu (8/10).
Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan, unit baru itu akan terdiri dari seorang kepala staf dan lima direktur. Lima direktur akan membidangi masalah strategi, politik, komunikasi, delivery, dan intelijen.
Menurut Jokowi, ia sudah mengantongi nama-nama orang-orang yang akan menduduki jabatan tersebut. "Sudah ada orangnya, tapi belum difinalkan," ucap presiden terpilih yang akan dilantik pada 20 Oktober tersebut.
Sebelumnya, Jokowi sempat bertemu dengan mantan Perdana Inggris Tony Blair pada 11 September lalu. Saat itu, Jokowi mengaku Tony memberinya saran untuk menyiapkan empat hal penting ketika akan memulai pemerintahan, yakni policy advisor, strategy advisor, communication advisor, dan delivery advisor.