REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Polisi Sutarman mengatakan Indonesia saat ini telah menjadi negara produsen narkoba.
"Indonesia negara yang jadi pengguna sekaligus pemroduksi narkoba," kata Jenderal Polisi Sutarman, di Jakarta, Jumat (10/10).
Ia mencontohkan beberapa waktu lalu, pihaknya menggerebek pabrik narkoba di Batam dan Tangerang. Menurut dia, hal ini terjadi karena tingginya populasi di Indonesia sehingga permintaan narkoba dalam negeri pun tinggi.
Pihaknya pun mendorong agar masyarakat jangan tergiur untuk mencoba narkoba. Menurut dia, bila permintaan narkoba di Indonesia tidak ada lagi, maka tak akan ada pasokan maupun produksi narkoba lagi di Tanah Air.
Menurut dia, aspek penegakan hukum di Indonesia terkait peredaran narkoba, sudah baik. Hal ini terlihat dari banyaknya pengedar narkoba yang telah dieksekusi mati dan juga sedang menunggu eksekusi. Meski demikian, ancaman hukuman ini, dinilainya masih tidak membuat para sindikat narkoba jera.
Pada Jumat (10/10), Badan Reserse Kriminal Polri mengumumkan hasil penyitaan narkoba jenis sabu seberat 71,5 kilogram. Narkoba tersebut disita dari empat orang tersangka sindikat narkoba internasional yakni AGN (WNI), LTY (WN Tiongkok), CFC (WN Tiongkok) dan FKH (WN Hongkong).