REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Pihak investor PT. Kaliwangi mengalami kerugian material sedikitnya Rp1 miliar dalam musibah kebakaran Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) Bahomohoni, Kabupaten Morowali, Slawesi Tengah, pada Jumat sekitar pukul 17.00 WITA.
Kapolsek Bungku Barat AKP Basrun yang dihubungi melalui telepon genggamnya, Sabtu, mengemukakan selain kerugian material yang cukup besar, dua orang warga mengalami luka-luka namun sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Mengutip pernyataan pemilik SPBU, Basrun mengemukakan bahwa empat unit mesin pemompa BBM (nozle) yang terbakar itu masing-masing bernilai Rp 200 juta, sementara dua bangunan pelindung nozle yang bernilai ratusan juta juga musnah terbakar.
"Untung saja api tidak sampai menyambar tangki penyimpanan BBM di bawah tanah," ujarnya.
Menurut Jhon, pengelola SPBU Bahomohoni, SPBU satu-satunya di Ibu Kota Kabupaten Morowali tersebut, saat kebakaran masih terdapat sebanyak 4 ton solar dan 15 ton bensin di dalam tangki penampungan.
"Yang terbakar hanya mesin nozle dan bangunannya, yang terdiri atas dua nozle solar dan dua nozle premium," ujar Basrun.
Mengenai penyebab kebakaran, Basrun belum memberi kepastian karena pihaknya baru akan mengadakan olah tempat kejadian perkara kebakaran (TKP) pada Sabtu pagi ini.
Untuk mengungkap penyebab kebakaran ini, Polsek Bungku Barat telah meminta keterangan dari sejumlah saksi yang berada di lokasi sebelum kebakaran, baik petugas SPBU maupun masyarakat yang sedang antre menunggu pelayanan.
Namun sumber lain menyebutkan kebakaran kemungkinan disebabkan letupan dari sebuah tangki kendaraan bak terbuka yang sudah tua yang akan mengisi premium.
"Saat tangki mobil itu dibuka untuk diisi premium, tiba-tiba terjadi letupan dari dalam tangki, mungkin karena kondisi tangki mobil yang sudah tua dan dalam keadaan kosong sekali," ujar sumber itu.
Api kemudian menyambar nozle dan petugas segera menyemprotkan bahan pemadam kebakaran namun api terus berkobar sehingga pemadaman baru bisa tuntas lebih satu jam setelah api terpicu.
Meski mengalami musibah, kata Basrun, pemilik SPBU akan tetap melayani masyarakat secara manual di lokasi SPBU lama di Kelurahan Matano, Kota Bungku.
Pihak investor, kata Basrun, juga akan segera membangun kembali SPBU yang terbakar tersebut, namun kegiatan konstruksi membutuhkan waktu paling cepat lima bulan.
Perusahaan ini mengelola tiga buah SPBU di Kabupaten Morowali dan Morowali Utara yakni SPBU Beteleme dan Korolama (Morowali Utara) serta SPBU Bahomohoni (Morowali).
Di dua kabupaten penghasil tambang nikel, karet dan kelapa sawit terbesar di Sulawesi Tengah itu saat ini hanya terdapat empat SPBU. Satu SPBU lainnya terletak di Desa E'emea, Kabupaten Morowali, sekitar 40 kilometer dari ibu kota kabupaten tersebut.