REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Ribuan warga saling berebutan menangkap ikan lompa (Trisina baelama, sejenis ikan sardin kecil) di sungai Learisa Kayeli, Negeri Haruku - Sameth, Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah.
Antara Ambon melaporkan, tradisi menangkap ikan lomba beramai-ramai oleh ribuan orang yang datang dari berbagai daerah di Kota dan Pulau Ambon, Pulau Haruku, Saparua serta Masohi, Maluku Tengah tersebut berlangsung saat ritual "buka sasi" ikan lompa setahun sekali di Negeri Haruku.
Ribuan warga telah mendatangi Negeri di Pulau Haruku tersebut pada Jumat (10/10) selain untuk ikut memanen atau menangkap ikan kecil berperangai mirip ikan salmon yang dikenal luas di Eropa dan Amerika serta dapat hidup di air laut maupun di air sungai, tetapi juga untuk menyaksikan ribual adat "panas dan buka sasi" yang dilakukan oleh puluhan "kewang" (pemangku adat) pada malam jelang waktu panen.
Ribuan warga, tua-muda, termasuk anak-anak berbondong-bondong mendatangi pesisir sungai Learisa Kayeli sepanjang hampir 1.500 meter tersebut saat fajar mulai nampak, dengan membawa jala atau jaring maupun peralatan tangkap ikan lainnya.
Setelah tifa ditabuh bertalu-talu dengan serentak ribuan warga yang telah menunggu di pesisir menyerbu ke dalam sungai yang airnya mulai surut hingga sepinggang orang dewasa untuk berebutan menangkap ikan lompa.
Aksi serentak ribuan warga membuat ikan berukuran panjang 30-40 centi meter yang telah terperangkap di dalam kali karena bagian muaranya telah ditutup dengan jala, menjadi panik dan melompat ke udara hingga setinggi 1,5 meter dari permukaan air sungai.
Sungai sepanjang 1.500 meter tampak dijubeli ribuan warga yang terlihat bersemangat untuk menangkap ikan tersebut. Tidak jarang jala atau jaring yang ditebar juga ikut menjerat warga lain yang sedang sibuk menangkap ikan.