Selasa 14 Oct 2014 00:10 WIB

Kerry: Menyelamatkan Kobane Bukan Bagian dari Strategi

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
John Kerry
Foto: ap
John Kerry

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry menyatakan Amerika Serikat sangat prihatin atas tragedi di Kobane, Suriah yang telah diserang oleh ISIS. Meskipun begitu, Kobane bukanlah bagian dari strategi koalisi melawan ISIS di Irak dan Suriah.

Dilansir dari Aljazera, untuk membuat koalisi AS benar-benar bersatu melawan ISIS membutuhkan waktu.

"Kobane tidak termasuk dalam strategi koalisi terhdap ISIS. Kobane merupakan satu komunitas dan apa yang terjadi saat ini merupakan tragedi," katanya di Kairo.

"Tetapi kami dari awal sudah memberitahu, bahwa membutuhkan waktu untuk membawa koalisi memperbaiki semangat tempur dan kemampuan militer Irak. Dan fokus kami dimulai dengan Irak. Itu lah strategi kami saat ini," jelasnya.

Saat ini, pasukan Kurdi tengah mempertahankan kota Kobane di perbatasan Turki. Mereka juga telah mendesak koalisi AS untuk meningkatkan serangan udaranya terhadap ISIS.

Kerry mengatakan lebih dari 60 negara mitranya telah berjanji akan bergabung dalam upaya AS mengalahkan ISIS. Dalam perkembangan terpisah, pejabat pertahanan AS mengatakan Turki sepakat untuk mengizinkan pasukan AS dan koalisinya menggunakan pangkalan militernya, termasuk pangkalan udara Incirlik yang jaraknya sekitar 160 km dari perbatasan Suriah.

Pejabat AS juga membenarkan Turki sepakat untuk melatih para pasukan moderat Suriah di Turki. Sementara itu, pejabat pemerintah Turki mengatakan terdapat empat ribu pasukan oposisi yang akan diseleksi oleh intelijen Turki.

Selama ini, pemerintah AS telah menekan Turki untuk ikut berperan aktif dalam melawan ISIS. Pasalnya, perbatasan Turki juga telah diserang oleh ISIS dan para pengungsi melarikan diri ke Turki.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement