REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Goverment Watch (Gowa) Andi Syahputra meminta Tim Pantia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan (Capim) KPK mendapatkan pimpinan yang benar-benar berkualitas dan berintegritas. Kalau perlu, KPK membuat uji publik terhadap calon pimpinan yang ada sekarang ini yang dianggap mumpuni, di luar uji kompetensi oleh Tim Pansel Capim KPK.
"Uji publik jangan terbatas dalam lingkup pansel, karena pansel hanya uji kompetensi saja. Uji publik itu maksudnya publik ikut diminta oleh tim tersendiri memberikan masukan-masukan," kata Andi melalui siaran persnya, Selasa (14/10).
Permintaan Andi itu dilatarbelakangi penilaiannya bahwa sejauh ini KPK belum berjalan pada rel yang semestinya. Hal itu bisa dilihat dari pelaku-pelaku korupsi lain yang pernah atau kerap disebut oleh tersangka atau terdakwa kasus korupsi.
"Ada beberapa terdakwa korupsi yang sudah divonis dan menyebut pelaku lain tapi masih berkeliaran, terutama mereka ini yang punya kaitan dengan parpol atau pemangku kekuasaan," ujar Andi.
Sedangkan Direktur Observer Indonesia Aldrin Situmeang mengatakan, KPK harus berjalan pada jalurnya dalam hal pemberantasan korupsi. Jangan sampai terjadi penyalahgunaan kekuasaan pada pimpinan KPK.
"KPK harus on the track atau berjalan pada jalurnya. Jangan terjadi penyalahgunaan wewenang atau abussed of power oleh pimpinan KPK," kata Aldrin.