REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin memuji hubungan ekonomi antara Rusia dan Beijing. Putin mengatakan, Beijing merupakan sekutu alami Rusia.
Pernyataan tersebut disampaikan Putin saat menyambut Perdana Menteri Cina Li Keqiang, yang mengunjungi Moskow untuk mengadakan pembicaraan tingkat tinggi. Kunjungan tiga hari Li ke Rusia, dilakukan di tengah ketegangan hubungan Barat dan Rusia, terkait Ukraina.
"Kami adalah mitra alami, sekutu alami, kami adalah tetangga," kata Putin seperti dilansir Channel News Asia, Rabu (15/10).
"Kami tengah mengatur rencana besar, yang realistis untuk diri kami dan tak diragukan lagi untuk melayani rakyat kami dengan baik," tambahnya.
Perdana Menteri Cina balik memuji habis-habisan potensi kerjasama Cina-Rusia. Cina selama ini terkenal sebagai konsumen energi terbesar di dunia, dan Rusia salah satu pemasok enerdi terbesar.
"Kami menyaksikan kecenderungan tumbuh berkembangnya kerjasama kami di semua bidang," kata Li.
Li dan Putin berbicara, setelah para pejabat Rusia pada Senin (13/10) menandatangani puluhan penawaran. Mulai dari energi hingga perjanjian perbankan dan lainnya.
Kedua negara sepakat membuka jalur tukar yuan-rebel, senilai 150 miliar yuan. Ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan pada dolar Amerika Serikat.