REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Seorang mahasiswa Zimbabwe berusia 24 tahun saat ini sedang diobservasi terkait virus Ebola di negara bagian Sarawak timur, Malaysia.
Kabar ini dilaporkan surat kabar Malaysia berbahasa Inggris 'New Straits Times', Senin (13/10), mengutip seorang pejabat lokal di Dinas Kesehatan. Mahasiswa itu jatuh sakit Sabtu (11/10) lalu dan telah dipindahkan ke bangsal isolasi Rumah Sakit Umum Sarawak dari rumah sakit swasta.
Asisten Menteri Kesehatan Masyakarat Sarawak, Jerip Susil, mengatakan bahwa mahasiswa itu tidak memiliki tanda-tanda terkait dengan Ebola kecuali untuk gejala demam tinggi. "Kami akan tahu pasti apakah ini adalah Ebola, setelah hasil tes kembali dalam waktu sepekan," tambahnya.
Menurut laporan surat kabar itu, siswa ini tidak pernah meninggalkan negara, tapi datang ke dalam kontak dengan beberapa mahasiswa Nigeria yang baru saja kembali dari negara asal mereka.
Pada hari yang sama, Kementerian Kesehatan Malaysia menegaskan bahwa tidak ada kasus Ebola dikonfirmasi di negara itu, menurut laporan tersebut.