REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pejabat tinggi militer Korea Selatan dan Utara menggelar pembicaraan mengenai ketegangan di perbatasan, Rabu (15/10).
Pertemuan tersebut dilakukan atas permintaan Korut. Juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel Kim Min-seok mengatakan pembicaraan dilakukan di desa Panmunjom di perbatasan. Pertemuan itu adalah pertemuan militer kedua belah pihak yang pertama kali setelah tiga tahun.
"Pembicaraan berjalan lancar karena kedua pihak serius ingin meningkatkan hubungan. Ini adalah pertemuan pertama setelah beberapa waktu dan ada sejumlah perbedaan yang tidak mampu kita sepakati," ujar Kim.
Jumat pekan lalu, militer Korut menembak balon udara yang dilepaskan aktivis Korsel. Balon tersebut membawa brosur yang mengkritisi pemimpin Korut Kim Jong Un.
Beberapa peluru mencapai wilayah Korsel dan dibalas tembakan. Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu.
Awal pekan ini, kedua Korea juga terlibat baku tembak setelah kapal patroli Korut melewati perbatasan yang disengketakan.