Kamis 16 Oct 2014 08:01 WIB

KMP Hanya Akui PPP Kubu Suryadharma Ali

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Bayu Hermawan
  Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto (tengah) bersama petinggi KMP (dari kiri) Hatta Rajasa (PAN), Amin Rais (PAN), Djan Farid (PPP), Suryadharma Ali (PPP) serta Akbar Tandjung (Golkar) di Jakarta, Jumat (10/10).(Antara/Yudhi Mahatma)
Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto (tengah) bersama petinggi KMP (dari kiri) Hatta Rajasa (PAN), Amin Rais (PAN), Djan Farid (PPP), Suryadharma Ali (PPP) serta Akbar Tandjung (Golkar) di Jakarta, Jumat (10/10).(Antara/Yudhi Mahatma)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Koalisi Merah Putih (KMP), Fahri Hamzah mengatakan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masih menjadi bagian dari KMP. Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan Ketua Umum PPP, Suryadarma Ali.

Menurutnya KMP tidak mempersoalkan Muktamar PPP yang digelar kubu M. Rommahurmuziy di Surabaya. Sebab KMP hanya berpegang pada keputusan Ketua Umum PPP yang sah yakni Suryadarma.

"Kami berpegang kepada ketua umum yang masih sah yaitu Pak Surya," ujarnya.

Ia mengakui sempat terjadi perbedaan pendapat soal posisi PPP di internal KMP. Ada yang menganggap KMP harus segera mengambil kebijakan terhadap PPP sebelum muktamar namun ada juga yang berpandangan sebaliknya.

"Ada yang bilang tunggu muktamar, ada yang nggak. Tapi fleksibel lah. Bagaimanapun kan, dia sejak awal di KMP," katanya.

Muktamar VIII PPP digelar di Surabaya pada 15-18 Oktober 2014. Muktamar ini digawangi oleh Rommahurmuziy Cs yang selama ini berselisih dengan Suryadarma. Tampak hadir pada pembukaan muktamar ialah Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo, Sekjen PKB Hanif Dhakiri, dan Sekjen Partai Nasdem Rio Patrice Capela.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement