Ahad 19 Oct 2014 14:31 WIB

51 Ribu Warga di Australia Barat Gantungkan Hidup pada Bantuan Makanan

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Ribuan warga Australia Barat masih menggantungkan keperluan makanannya kepada gudang makanan, atau Foodbank. Setengah dari jumlah tersebut adalah anak-anak.

Direktur Eksekutif Foodbank di Australia Barat, Greg Hebble mengatakan setiap bulan, yayasannya menyediakan bahan makanan untuk lebih dari 51 ribu orang di negara bagian Australia Barat.

Foodbak adalah yayasan yang mengumpulkan sumber-sumber makanan, seperti halnya gudang makanan, untuk kemudian disalurkan kepada mereka yang membutuhkan atauu kesulitan membeli makanan.

Hebble mengatakan, permintaan bantuan makanan telah naik 15 persen dalam satu tahun terakhir. Keluarga dengan penghasilan rendah adalah yang paling mengalami kesulitan. "Kita menyediakan untuk keluarga-keluarga berpenghasilan rendah terlebih dahulu, kemudian para orang tua tunggal, dan pengangguran," kata Hebble.

"Banyak dari mereka hanya hidup membayar cek [untuk] membayar cek, pendapatan mereka rendah, setelah mereka mereka menghabiskan uang untuk seluruh keperluan, mereka tidak pernah memiliki cukup uang untuk membeli makanan pada akhirnya."

Menteri Komunitas, Tony Simpson mengatakan pemerintah telah berkomitmen untuk bekerja sama dengan Foodbank. "Bulan Maret lalu kita pindah Foodbank ke gedung baru dekat bandar udara Perth, jadi ada fasilitas baru bagi Foodbank," kata Simpson baru-baru ini.

Kini Foodbank Australia Barat juga telah bekerja sama dengan sejumlah badan-badan amal, yang menyalurkan kepada orang-orang yang membutuhkan.

Menurut Simpson, 15 ribu orang yang menjadi penerima tetap makanan ini adalah anak-anak. "Tentunya sangat menganggu pikiran saat tahu banyak anak-anak yang tidak mendapat kesempatan untuk bergaya hidup sehat," tambah Simpson.

Tetapi baru-bari ini pun, Foodbank sedikit mengalami kesulitan untuk mendapatkan pasokan makan yang bisa disalurkan. Mereka berencana untuk membelanjakan anggaran hingga Rp 2,5 miliar.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement