REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA—Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meminta kepada masyarakat tidak mudah percaya terhadap broadcast dari Cah Klitih yang menyebarkan kabar ancaman keamanan di seputar Yogyakarta.
“Isi dalam broadcast tersebut menyebutkan beberapa daerah yang rawan, namun itu tidak benar. Masyarakat diminta untuk berhati-hati,” urai Kepala Bidang Humas AKBP Anny Pudjiastuti, Kamis (16/10).
Broadcast Cah Klitih ini bermula dari aksi pengeroyokan terhadap Dimas Afrizal Mustofa, siswa SMKN 1 Sayegan, Sleman, Yogyakarta, Kamis (9/10) lalu. Dimaz diduga dikeroyok oleh gang pelajar di Jalur Nambongan Sayegan. Hingga akhirnya, Dimaz meninggal dunia di Rumah Sakit Bethesda, Yogyakarta pada Sabtu (11/10) malam.
“Bisa saja broadcast tersebut dikirim oleh anggota gang. Sebab kami identifikasi terdapat 25 kelompok gang yang berpotensi mengganggu keamanan,” cetus Kapolres Sleman, AKBP Ihsan Amin.
Untuk mengatasi berkembangnya gang pelajar yang meresahkan masyarakat, Ihsan akan mengumpulkan kepala sekolah se-Kabupaten Sleman dalam waktu dekat.