Ahad 19 Oct 2014 11:06 WIB

Khawatir Ada Pasien Ebola, Stasiun Dallas Ditutup

Rep: Gita amanda/ Red: Esthi Maharani
Pemakaman korban virus Ebola
Foto: VOA
Pemakaman korban virus Ebola

REPUBLIKA.CO.ID, DALLAS-- Sebuah stasiun bus dan kereta api di Dallas terpaksa tutup sementara pada Sabtu (18/10), setelah adanya laporan mengenai seorang wanita yang terkena ebola. Namun otoritas setempat membantah laporan sebelumnya, yang menyatakan wanita tersebut masuk dalam daftar orang yang kemungkinan terpapar ebola.

Wanita itu keluar dari kereta ke utara Stasiun White Rock dan muntah. Hal tersebut membuat Stasiun Rapid Transit Area Dallas (DART) menutup stasiun untuk tindakan pencegahan.

"Orang yang kini dirawat di kantor pemadam kebakaran di Stasiun White Rock itu tak masuk dalam daftar orang dalam pantauan ebola," kata juru bicara DART Morgan Lyons dalam sebuah email pernyataan yang dilansir Reuters.

Menurutnya tak ada indikasi apapun atau tumpahan dari cairan tubuhnya yang mengenai kendaraan umum. Lyons mengatakan, pihaknya telah memeriksa kereta, peron dan fasilitas lain sesuai protokol yang telah dibuat.

Sebelumnya stasiun televisi Dallas melaporkan, wanita yang ditemui di Stasiun White Rock Dallas masuk dalam daftar orang yang tengah dipantau terkait ebola. Insiden ini menyoroti tingginya kesadaran akan bahaya penyebaran penyakit, terutama di Dallas.

Di Dallas pria Liberia yang didiagnosa sebagai korban ebloa pertama di Amerika Serikat, telah menghembuskan nafasnya. Sementara dua perawat yang merawat pasien Liberia tersebut juga dinyatakan terjangkit virus.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement