Ahad 19 Oct 2014 10:16 WIB
Terimakasih SBY

Catatan 10 Tahun Pemerintahan SBY (Bagian 1)

Presiden SBY bersama Ibu Negara, Ani Bambang Yudhoyono.
Foto: Reuters
Presiden SBY bersama Ibu Negara, Ani Bambang Yudhoyono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tinggal hitungan hari lagi akan menyerahkan tampuk kekuasaannya pada presiden terpilih Joko Widodo. Pelantikan presiden baru akan dilakukan Senin 20 Oktober 2014.

Dalam kepemimpinan dua periodenya, SBY sudah banyak berbuat baik bagi negara ini. Tapi banyak juga kekurangannya. Berikut catatan peristiwa dan kebijakan 10 tahun Pemerintahan SBY:

20 Oktober 2004:

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla  dilantik setelah memenangi Pemilu Presiden 2004.

22 November 2004: 

SBY untuk pertama kalinya mengambil langkah meminta bantuan internasional senilai 75 miliar dolar AS untuk membangun infrastruktur di Indonesia pada forum APEC di Chile.

21 Desember 2004:

Helikopter Bell 205 nomor registrasi HU-416 milik TNI AD jatuh menabrak tebing di kawasan Sungai Siriwo, Kampung Okobado, Distrik Siriwo, Nabire, Papua, dan menewaskan lima awak dan penumpang. Kejadian itu adalah yang pertama dari rangkaian kecelakaan alutsista pada masa pemerintahan SBY.

26 Desember 2004:

Terjadi gempa bumi di Samudera Hindia, lepas pantai barat Aceh. Gempa yang disusul tsunami tersebut menewaskan setidaknya 600 ribu jiwa.

1 Maret 2005:

Pemerintah menaikkan harga BBM. Kenaikan harga tersebut memicu diperkenalkannya program Bantuan Langsung Tunai (BLT) berupa kompensasi uang tunai bagi warga miskin.

18 Maret 2005:

Pollycarpus Budihari Priyanto, pilot maskapai Garuda Indonesia, ditahan sebagai tersangka kasus pembunuhan aktivis HAM, Munir. Penahanan Pollycarpus sempat membuka harapan penanganan kasus HAM di bawah rezim SBY.

8 April 2005:

Kapal Republik Indonesia Tedong Naga menyerempet Kapal Diraja Rencong  milik kerajaan Malaysia di perairan Karang Unarang, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur. Kejadian tersebut mengawali sejumlah ketegangan lainnya antara RI-Malaysia di perairan perbatasan selama masa jabatan SBY.

 

(bersambung....)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement