REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski Presiden Joko Widodo belum mengumumkan menteri dalam kabinetnya, namun bocoran nama-nama yang berpeluang terpilih sudah beredar di publik. Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) mengatakan ada dua tokoh yang diharapkan tidak dipilih sebagai menteri.

Kepala Bidang Kajian dan Pengembangan Walhi, Khalisah Khalid mengatakan berdasarkan catatan dan data yang dimiliki Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), kedua nama yang telah mereka kantongi memiliki track record kurang baik dalam pelestarian lingkungan. Kedua nama itu masing-masing berinisial RD dan DI.

Ia menjelaskan, RD pernah terlibat kasus korupsi dan sempat menjalani masa tahanan sebagai koruptor. RD disinyalir menjadi pihak yang bertanggung jawab atas eksplorasi tambang di kawasan Bangka, Sulawesi Utara. Padahal berdasarkan putusan Mahkamah Agung (MA), eksplorasi tersebut seharusnya diberhentikan.

"Kami sedang mengadvokasi di Sulawesi Utara," jelasnya.

Sedangkan DI, Badan Usaha Milik Negara yang dikelolanya banyak terkena masalah. "Contohnya PTPN (Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara," jelas Khalisah.

Selain itu, berdasarkan data Walhi, beberapa perusahaan DI melahirkan konflik agraria di banyak tempat. Oleh karenanya, Walhi menghimbau agar Jokowi memilih dengan sangat hati-hati kandidat menteri-menterinya, khususnya untuk menteri-menteri yang membawahi urusan maritim sumber daya alam, dan lingkungan.

Walhi menyatakan ada tiga kriteria yang harus dimiliki calon menteri di bidang tersebut, yaitu leadership yang kuat, punya integritas dan punya keberanian secara politik.

"Karena yang nanti dihadapi (oleh menteri tersebut) adalah mafia-mafia sumber daya alam," ujarnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika