Rabu 22 Oct 2014 08:18 WIB

Hindari Sengatan Musim Panas, Piala Dunia 2022 Diundur ke Akhir Tahun

Presiden FIFA Sepp Blatter
Foto: AP Photo
Presiden FIFA Sepp Blatter

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden FIFA, Sepp Blatter, merekomendasikan penggeseran jadwal putaran final Piala Dunia 2022 Qatar ke akhir tahun dari musim panas di pertengahan tahun yang sangat terik di negara Timur Tengah tersebut.

Kepada stasiun radio France Info, Blater mengakui penggeseran jadwal ke akhir tahun itu bisa mengubah jadwal kompetisi liga domestik berbagai negara.

"Kita tidak bisa menyelenggarakan Piala Dunia (Qatar 2022) pada musim panas," kata Blatter yang akan maju lagi dalam pemilihan presiden FIFA, meski banyak isu miring dalam 16 tahun kepemimpinannya, termasuk tuduhan korupsi atas dipilihnya Qatar sebagai penyelenggara Piala Dunia 2022.

"Waktu yang paling tepat adalah akhir tahun," kata pria asal Swiss berusia 78 tahun itu.

Blatter, yang sejak Januari 2011 mengatakan putaran final Piala Dunia di Qatar perlu digeser jadwalnya dari biasanya bulan Juni/Juli karena panasnya temperatur udara di bulan itu, mengakui bahwa hal itu memang kurang menyenangkan bagi klub-klub. "Namun, Piala Dunia adalah sangat penting," katanya.

Pergantian waktu kompetisi ke awal tahun kemungkinan akan menambah permasalahan seperti bentrok jadwal dengan Olimpiade musim dingin.

Qatar dan FIFA menghadapi tekanan untuk memindahkan Piala Dunia 2022 ke luar negara itu karena minimnya budaya dan infrastruktur olahraga. Belum lagi adanya isu suap dalam proses pencalonan.

Liga-liga utama Eropa juga telah tegas menentang saran yang menyatakan Piala Dunia dipindah ke musim dingin untuk menghindari musim panas di Qatar, sementara juga sudah ada tuduhan miring mengenai kondisi kerja para pekerja migran yang membangun stadion dan infrastruktur.

sumber : Antara/AFP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement