Rabu 22 Oct 2014 15:25 WIB

Novel Cs Ternyata Masih Sembunyikan Otak Aksi Anarkisme

Rep: C82/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Massa FPI konvoi keliling Jakarta
Foto: Republika/Mg15
Massa FPI konvoi keliling Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Penyidik Polda Metro Jaya terus mencari tahu otak di balik kericuhan di depan Gedung DPRD DKI Jakarta oleh Front Pembela Islam (FPI) beberapa saat lalu. Direskrimum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Heru Pranoto mengatakan, fungsi intelijen digunakan dalam proses penyidikan tersebut.

Ia menjelaskan, informasi dari inteligen kemudian harus diuji oleh reserse, apakah bisa jadi bukti dalam penyidikan, atau hanya sebagai informasi dan bahan masukan.

"Seperti contohnya pendanaan, mungkin kita juga secara kasat mata semua tahu ada gambaran seperti itu (didanai), namun kan hukum tidak bisa berdasarkan asumsi saja," kata Heru di Mapolda Metro Jaya, Rabu (22/10).

Menurut Heru, hingga saat ini, para tersangka, termasuk Novel Bamukmin belum menyebutkan dalang dibalik aksi tersebut. Mereka hanya menjelaskan yang telah dilakukan. Penyidik pun, lanjutnya, tidak bisa memaksa keterangan tersangka.

"Misalnya, dia bawa batu untuk wirid kan tidak masuk akal. Dalam berita acara muncul, bawa batu dari Jawa Barat ke Jakarta hanya untuk wirid, mana ada wirid bawa batu, alasan yang tidak masuk akal," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement