REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Sebuah bom meledak di luar gerbang Universitas Kairo Rabu (22/10). Menurut seorang pejabat polisi Mesir peristiwa tersebut melukai setidaknya sembilan orang termasuk polisi.
Polisi mengepung daerah itu dan menjelajahi dengan anjing pelacak.Seorang pejabat mengatakan lima dari sembilan orang terluka adalah polisi yang ditempatkan di luar kampus untuk memadamkan aksi-aksi protes.
Ledakan itu terjadi di dekat lokasi pengeboman pada April yang menewaskan seorang jenderal polisi, dan di mana polisi antihuru-hara kini ditempatkan dan di kendaraan-kendaraan lapis baja untuk menghadapi protes-protes yang sering dilakukan oleh mahasiswa.
Pejabat polisi mengatakan, ledakan itu terjadi setelah polisi bentrok dengan demonstran pada hari sebelumnya.
Serangan April diklaim oleh Ajnad Misr, satu kelompok garis keras yang telah membunuh beberapa polisi dalam pemboman di sekitar Kairo.
Kelompok ini mengatakan serangannya dilakukan untuk menanggapi polisi yang telah melakukan tindakan keras mematikan pascapenggulingan Presiden Mohamed Mursi tahun lalu.
Kelompok ini berjanji melakukan pembalasan pekan lalu setelah polisi membatalkan aksi-aksi protes mereka di beberapa universitas di seluruh negeri.
Seorang mahasiswa di Universitas Alexandria kemudian meninggal dari luka tembak berkelanjutan selama bentrokan.