REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Panpel Persib Bandung memboyong penonton penyulut "flare" atau kembang api saat pertandingan Maung Bandung melawan Persebaya pada delapan besar ISL 2014 grup L menghadap ke Komdis PSSI di Jakarta, Jumat.
"Ya seorang penonton mengaku sebagai penyulut 'flare' pada saat pertandingan Persib melawan Persebaya, Jumat (24/10) dibawa Panpel menghadap ke Komdis PSSI di Jakarta," kata Humas PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Irfan Suryadireja, di Bandung, Jumat.
Ia menyebutkan pada pertandingan yang digelar di Stadion Si Jalak Harupat Soreang Kabupaten Bandung itu, Komisi Disiplin PSSI menemukan ada penonton berbaju hitam di salah satu tribun yang menyulut flare saat pertandingan Persib lawan Persebaya berakhir dengan skor 3-1.
Dengan temuan itu, Persib terancam sanksi tampil melawan Mitra Kukar, Minggu (26/10), tanpa penonton sesuai dengan regulasi yang ada di PSSI. Salah satunya larangan penyulut kembang api atau flare pada pertandingan ISL 2014 dengan ancaman pertandingan tuan rumah tanpa penonton.
Irfan menyebutkan, bobotoh Persib itu datang ke Kantor Sekretariat PT PBB di Jalan Sulanjana Kota Bandung dan mengakui perbuatannya menyulut flare pada saat pertandingan Persib melawan Persebaya berakhir.
"Dia datang sendiri ke Kantor PT PBB dan mengakui perbuatannya, ia mengaku hanya melakukannya sebagai bentuk euforia, mengekspresikan suka citanya setelah Persib memenangkan pertandingan. Ia mengaku tidak berniat hak negatif selain untuk merayakan kemenangan Persib," kata Irfan.
Menurut Irfan, pria yang mengaku bobotoh setia Persib itu mengaku terkejut ketika membaca di media massa, Persib Bandung terancam saksi menggelar pertandingan melawan Mitra Kukar tanpa penonton akibat tindakan penyulutan flare pada pertandingan sebelumnya.
"Dia meminta maaf dan bersedia ikut menghadap Komdis PSSI. Maka hari Jumat ini ia ikut dan hadir dalam Sidang Komdis PSSI," kata Irfan yang Ketua SIWO PWI Jawa Barat itu.
Terkait kehadiran penonton pada pertandingan Persib melawan Mitra Kukar, menurut Irvan, tergantung pada hasil sidang Komdis.
"Bila tim lain berhasil menangkap pelaku penyulut flare, maka di Persib justeru penyulutnya datang sendiri dan mengakui perbuatannya dan bersedia dihadirkan di hadapan Komdis," katanya.