REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Mesir telah menyatakan keadaan darurat di utara dan tengah Semenanjung Sinai. Keputusan itu dikeluarkan setelah mobil bom bunuh diri membunuh setidaknya 30 tentara.
Langkah tersebut akan dimulai pada Sabtu (25/10) pukul 03.00 waktu setempat, dan berlangsung tiga bulan. Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi mengatakan dalam sebuah pernyataan, ini merupakan serangan paling mematikan terhadap pasukan keamanan.
Mesir menyatakan masa tiga hari berkabung di seluruh negeri. Sementara jam malam juga diterapkan di sejumlah daerah yang dinyatakan bagian dari keadaan darurat.
Serangan pada Jumat (24/10) sore memukul pos penjaga di Karm al-Qawadeis, barat daya Sheikh Zuweid, Sinai. Sumber Mesir mengatakan, pembom bunuh diri meledakkan mobil berbahan peledak dekat pos. Pejuang kemudian menyerang daerah itu dengan senjata dan granat roket.
Media negara Mesir melaporkan, 28 orang terluka dan beberapa lainnya berada dalam kondisi kritis. "Sebagian mengalami luka serius dan belum semua korban di bawa ke rumah sakit," kata pejabat Kementerian Kesehatan Tareq Khater pada AFP.