Ahad 26 Oct 2014 19:49 WIB

Jadi Menteri, Anis Baswedan Dorong Kualitas Pendidikan

 Pengumuman susunan Kabinet Kerja di Istana Merdeka, Jakarta, Ahad (26/10). (Republika/Tahta Aidilla)
Pengumuman susunan Kabinet Kerja di Istana Merdeka, Jakarta, Ahad (26/10). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko widodo yang didampingi Wakil Presiden, Jusuf Kalla mengumumkan nama-nama menteri dalam Kabinet Kerja pada Ahad (26/10).

Jokowi mempercayakan jabatan Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah Kabinet Kerja kepada Anies Rasyid Baswedan.

"Saya kira tak usah dipromosikan. Semua sudah tahu. Pak Anis adalah perintis Indonesia Mengajar," katanya.

Ditemui dikesempatan yang sama, Anis mengatakan akan mendorong peningkatan kualitas pendidikan di Tanah Air.

"Pendidikan adalah hal mendasar. Kualitas manusia ditentukan oleh pendidikan, kesehatan dan kesejahteraannya," ujar Anies.

Pendidikan, sambung dia, menjadi hal yang krusial pada masa depan. Apalagi kita berada di era global.

"Karena itu kita dorong kualitasnya meningkat. Saat Indonesia merdeka, angka melek huruf lima persen, saat ini meningkat menjadi 95 persen."

Penggagas Indonesia Mengajar itu mengajak seluruh masyarakat terdidik untuk ikut serta memajukan pendidikan Indonesia.

"Pendidikan jangan dipandang tanggung jawab negara, tapi moral setiap orang terdidik. Pendidikan masalah bersama. Jadi setiap orang terlibat," jelas Rektor Universitas Paramadina itu.

Disinggung mengenai prioritasnya, Anies mengatakan akan membicarakannya setelah dilantik. Ia akan dilantik pada Senin (27/10).

Anies Baswedan lahir di Kuningan, Jawa Barat, 7 Mei 1969. Ia merupakan cucu dari pejuang kemerdekaan Abdurrahman Baswedan. Anies merupakan rektor termuda yang dilantik pada 2007. Saat itu, ia berusia 38 tahun.

Ia mempelopori gerakan Indonesia Mengajar, Indonesia Menyala, dan Kelas Inspirasi.

Sebelumnya, ia mengikuti konvensi Partai Demokrat. Pada masa Pilpres, ia menjabat sebagai juru bicara pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement