REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Renyah, segar, hidup, akrobatik, sebab diiringi dengan lantunan musik inspiratif. Begitulah 14 motivator berkolaborasi di Panggung Seminar Inspirasi 2014 Dompet Dhuafa dari sesi per sesi Ahad (26/10).
Tokoh-tokoh motivator yang menghidupkan panggung, Ippho Santosa, Jamil Azzaini, Dwiki Dharmawan, Iwel Sastra, A. Fuadi, Ahmad Gozali, Endy Kurniawan, Mas Mono, Muhammad Assad, Prasetya M. Brata, Valentino Dinsi, Zaidul Akbar, Prie GS dan Snada.
Di hadapan 600 lebih peserta, para motivator kondang yang telah dianggap sukses dari berbagai bidang ini mengajak masyarakat berhijrah, dalam momen tahun baru hijriyah 1436 yang masih hangat.
Menjadi renyah dan hidup, sebab rangkaian seminar dikemas dalam rangkaian drama, di mana para motivator tersebutlah yang menjadi tokoh-tokoh utama.
Diiringi canda dan tawa sarat makna, mereka menyampaikan pesan-pesan hijrah serta pesan bagaimana menjadi manusia berbahagia.
"Apa makna hijrah?" begitulah motivator sekaligus pengusaha Ayam Bakar, Mas Mono melontarkan tanya kepada motivator Prasetya M. Brata. Lalu, diiringi canda pula, yang ditanya menjawab secara umum, "Hijrah itu pindah dari kondisi yang lebih baik dari kondisi hari ini," jawabnya.
Semua orang tahu, namun pertunjukan selanjutnya, para pelaku drama menampilkan beragam analogi juga sharing berdasar kisah nyata.
"Makanya, para penonton diharapkan menyerap materi dan terinspirasi dengan suasana hati yang senang," kata Ketua Panitia Seminar Mariana Suci Swastika, bertutur kepada Republika.
Dijelaskan, keempat belas motivator mengisi acara dari pagi hingga petang tanpa dibayar. Sebab biaya pendaftaran yang dibebankan kepada peserta, seluruhnya diserahkan untuk kegiatan filantropi, yakni program Indonesia Berdaya fan School for Gaza.