Selasa 28 Oct 2014 11:07 WIB

Gus Sholah: Anjurkan Nasionalisme Tapi tak Berbahasa Indonesia

Pimpinan Ponpes Tebuireng, Solahuddin Wahid (Gus Sholah)
Foto: Antara
Pimpinan Ponpes Tebuireng, Solahuddin Wahid (Gus Sholah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Setiap tanggal 28 Oktober selalu diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda untuk memperingati Sumpah Pemuda yang dideklarasikan pada 28 Oktober 1928. Tokoh Nahdlatuh Ulama (NU) yang pernah menjadi anggota Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR), Salahuddin Wahid berkomentar terhadap peringatan hari nasional ini.

Tokoh yang kerap disapa Gus Sholah ini menyatakan kekecewaannya saat pagi ini mendengarkan sebuah radio. Seorang penyiar di radio itu menyuarakan nasionalisme namun mengucapkannya tidak menggunakan bahasan Indonesia.

"Dlm rangka hari Sumpah Pemuda di radio, sy mendengar penyiar anjurkan nasionalisme tp lbh banyak pakai kata2 yg bkn bhs Indonesia," kata Gus Sholah dalam akun Twitter pribadinya, @Gus_Sholah.

Tema tentang Sumpah Pemuda sendiri menjadi trending topic di jejaring media sosial Twitter seperti #SumpahPemuda, Soempah Pemoeda dan #SemangatPemuda. Kritik terhadap para pemuda juga disuarakan Andi Lukman.

"Mau bagaimana pemuda di Indonesia maju, masih banyak pemuda yang maki-maki pemimpinnya sendiri," kata Andi.

Baca juga: Kaesang Jokowi: Galau Harus Berakhir, Semangat Baru untuk Pemuda

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement