Rabu 29 Oct 2014 14:25 WIB

Hasrul Banting Meja, Fadly Zon: Tunggu MKD

Rep: c89/ Red: Mansyur Faqih
  Ketua Fraksi PPP Hasrul Azwar (kiri) meninggalkan ruang rapat usai membalik meja rapat saat rapat paripurna terkait pengesahan alat kelengkapan dewan (AKD) di Gedung Nusantara II, DPR, Jakarta, Selasa (28/10).  (Republika/Agung Supriyanto)
Ketua Fraksi PPP Hasrul Azwar (kiri) meninggalkan ruang rapat usai membalik meja rapat saat rapat paripurna terkait pengesahan alat kelengkapan dewan (AKD) di Gedung Nusantara II, DPR, Jakarta, Selasa (28/10). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Fadly Zon mengatakan belum ada pembahasan terkait tindakan Ketua Fraksi PPP Hasrul Azwar dalam sidang paripurna kemarin. Menurutnya hal tersebut akan dilakukan setelah mahkamah kehormatan dewan terbentuk.

Setelah MKD terbentuk, katanya, akan dibahas apakah tindakan itu melanggar kode etik atau tidak. Termasuk apakah ada unsur penghinaan terhadap dewan.

"MKD dibentuk dulu, setelah dibentuk akan dibahas, apakah melanggar kode etik, apakah contempt of parliament," ujarnya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (29/10).

Menurut Fadly, tindakan politikus PPP tersebut justru memalukan diri sendiri. Sampai hari ini, pimpinan DPR tersebut mengaku belum menerima klarifikasi dari Hasrul. 

"Dengan MKD terbentuk. Silakan melihat semua aspek terkait (pelanggaran)," kata Fadly.

Dalam rapat paripurna kemarin, Hasrul melakukan tindakan yang tidak pantas. Protes dengan keputusan sidang, ia membanting dua meja hingga merusak beberapa properti milik negara.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement