REPUBLIKA.CO.ID, BADULLA -- Setidaknya tiga orang tewas dan 150 lainnya hilang, setelah bencana tanah longsor melanda pusat Sri Lanka. Longsor juga melanda puluhan rumah di distrik Badulla, setelah hujan lebat.
Pasukan keamanan telah dikerahkan untuk melakukan operasi pencarian dan penyelamatan. Sebagian besar wilayah Sri Lanka diterjang hujan deras dalam beberapa pekan terakhir. Ini membuat pihak berwenang mengeluarkan peringatan bahaya tanah longsor.
"Sekitar 70 rumah, 10 toko dan tiga rumah dinas dilanda tanah longsor," kata Menteri Manajemen Bencana Mahinda Amaraweera pada media lokal.
Kantor berita AFP melaporkan, sejumlah jalan raya nasional telah hanyut oleh terjangan hujan. Longsor menghantam kota Haldummulla di Badulla, sekitar 200 km timur ibukota Kolombo, pada Rabu (29/10) pagi.
Seorang wanita yang selamat mengatakan, ia sempat tertimpa reruntuhan sebelum akhirnya diselamatkan. "Aku berada di bawah reruntuhan dan beberapa orang membawa saya keluar, ibu dan bibi saya telah meninggal," katanya.
Pada Juni, musim hujan memicu tanak longsor di Sri Lanka. Insiden tersebut menewaskan sedikitnya 22 orang, dan memaksa ribuan orang mengungsi