Sabtu 01 Nov 2014 11:54 WIB

Berusia 100 Tahun, Pelukis Tasmania Ini Masih Eksis Berkarya

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, TASMANIA -- Pelukis terkenal asal Tasmania, Max Angus, merayakan usianya yang genap 100 tahun dengan sebuah pameran yang menampilkan hasil karya terbarunya.

Pameran tersebut dibuka 31 Oktober, sehari setelah pelukis spesialis pemandangan ini mencapai hari bersejarah ke-100 tahunnya. “Saya tak banyak memikirkan usia saya sampai hari ini datang. Yang saya pikirkan adalah betapa beruntungnya saya selama ini,” ungkapnya dengan raut bahagia.

Dilahirkan di Hobart pada 30 Oktober 1914, Max sebenarnya dulu dilatih sebagai penulis, kemudian ia bermimpi menjadi seniman, dan sempat bertugas di Perang Dunia Ke-2 sebelum kembali ke Tasmania untuk mengejar mimpinya.

Ia mengatakan, dirinya merasa terberkati dengan memutuskan untuk mengikuti mimpinya di kampung halamannya. “Saya hanya lihat pemandangan di sini dan berpikir, ‘ini akan bagus buatku. Saya akan melukis pemandangan Tasmania’,” ujarnya.

Trudi Young, Direktur Galeri Seni Jalanan ‘Colville’ di Hobart, tempat di mana pameran Max berlangsung, mengatakan, Max adalah harta karun bagi Tasmania. “Dia adalah seorang ikon dan bagian dari Tasmania,” sebutnya.

Max, sosok yang mewakili seni, kampung halaman, dan kehidupan

‘Beyond Catching the Eye’, lukisan Max yang menggambarkan alam liar Tasmania, khususnya Danau Pedder, telah menginspirasi mereka yang berjuang menyelamatkan lingkungan.

Mantan pemimpin Partai Hijau, Bob Brown, mengatakan, Max membantu mempertahankan memori akan Danau Pedder dalam kondisi alaminya. “Danau Pedder sempat banjir di tahun 1972, tapi Max Angus terus membuatnya hidup dan cerah selama ini,” kenangnya.

Lusinan karya Max memenuhi dinding rumah perawatan, tempat di aman ia dan Thedda, istrinya yang berusia 74 tahun, tinggal. “Saya sangat bangga terhadapnya. Ia pantas hidup selama ini. Ia seorang pria dan pelukis yang baik,” pujinya.

Direktur rumah perawatan ‘Uniting Agewell’ di Tasmania, Keith Burke, mengatakan, vitalitas Mas adalah inspirasi bagi semua orang. “Apa yang ia tunjukkan pada kami adalah anda tidak pensiun dari hidup. Ia menunjukkan itu dengan menggunakan kemampuannya, mau berbagi hal itu,” utaranya.

Trudi Young juga memuji stamina Max dalam berkreasi. “Ia akan menjadi seniman Australia yang paling lama bertahan hidup, paling lama berkarya,” sebutnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement