Rabu 29 Oct 2014 19:16 WIB

DIY Gelar MTQ Tingkat Pelajar

Rep: Heri Purwata/ Red: Chairul Akhmad
Salah satu perlombaan MTQ di Indonesia.
Foto: Republika/Agung Supriyanto/ca
Salah satu perlombaan MTQ di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, WATES – Sebanyak 310 pelajar dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengikuti Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat DIY.

MTQ yang mempertandingkan 13 cabang lomba digelar di Kabupaten Kulonprogo dan dibuka di Pendopo SMKN 2 Pengasih, Rabu (29/10). Pembukaan dilakukan Sulistyo, Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemda DIY mewakili Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. 

Pembukaan ditandai dengan pemukulan dua bedug oleh Sulistyo dan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY Kadarmanta Baskara Aji yang didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kulonprogo, Sumarsana serta Kakanwil Kemenag DIY, Maskul Haji.

Menurut Gubernur dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sulistyo, MTQ sebagai bagian dari evaluasi kegiatan belajar mengajar pendidikan agama Islam secara berjenjang. MTQ juga merupakan bagian dari upaya membangun manusia seutuhnya.  

“Kegiatan ini menjadi salah satu upaya pencegahan terhadap tindak negatif yang dilakukan oleh generasi muda, sehingga ke depannya bisa menjadi lebih baik,” kata Sultan HB X. 

Sementara Kadarmanta Baskara Aji berharap agar syiar penyelenggaraan MTQ pelajar tingkat DIY ini mampu lebih mempertegas peranan pendidik ranah afeksi sebagai aplikasi pendidikan akhlakul karimah.

Sebab, pendidikan akhlakul karimah diharapkan mampu menciptakan generasi muda penerus bangsa yang Islami. “Karena di era kemajuan teknologi informasi saat ini yang begitu pesat, benteng iman sangat penting sebagai filter beberapa pengaruh negatif dari kemajuan teknologi informasi,” ujarnya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement