REPUBLIKA.CO.ID,
Para juara mendapatkan hadiah berupa juara I mendapatkan uang pembinaan Rp 3 juta, piagam dan piala; juara II mendapatkan uang pembinaan Rp 2 juta, piagam dan piala; juara III mendapatkan uang pembinaan Rp 1 juta, piagam dan piala.
Sedang para juara harapan I sampai V masing-masing mendapatkan uang pembinaan Rp 500 ribu, piagam dan piala.
Menurut Haryono Suyono, pemberdayaan masyarakat melalui masjid diawali dari Yogyakarta. Dipelopori Maksudin, Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, beberapa tahun lalu.
“Awalnya, hanya satu dua masjid yang diberdayakan di Yogyakarta dan sekitarnya. Namun kini pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui masjid sudah merambah seluruh wilayah Indonesia,” kata Hayono Suyono.
Lebih lanjut Haryono mengatakan Posdaya yang semula berpusat di masjid, kini sudah merambah ke kampung-kampung sekitar masjid.
Sehingga pameo ‘orang sekitar masjid miskin,’ sekarang berubah ‘orang sekitar masjid mulai rajin’ yaitu rajin menabung, rajin melakukan kegiatan pendidikan, kesehatan, kebun bergizi di halaman rumahnya.
Saat ini, banyak masjid yang menyediakan bibit tanaman sayuran seperti terong, Lombok, bayam, sawi dan lain-lain yang dibagikan secara gratis kepada jamaah.
Para jamaah diminta untuk menanam dalam pot di rumah masing-masing dan hasilnya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Namun kalau bisa menghasilkan lebih diperbolehkan untuk menjualnya.
Untuk pengadaan bibit tanaman, masjid menyediakan kotak infaq bagi jamaah yang ingin menyumbangkan sebagian dari hartanya. Sehingga di masjid ada banyak kotak amal yang bertujuan untuk mendapatkan dana untuk pendidikan, kebun bergizi dan lain-lain.
“Yang saya tahu, ada masjid di Pacitan Jawa Timur, dulu halamannya kosong tidak ada tanamannya. Sekarang berbagai tanaman ada di halaman masjid. Bahkan setiap hari Jumat bibit tanaman disediakan takmir masjid dan diperuntukan bagi jamaah yang shalat di situ untuk ditanam di rumah masing-masing.”