REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR, Setya Novanto mengatakan pihaknya belum membahas apalagi merencanakan pembangunan gedung DPR. "Kami belum ada rapat belum ada pembicaraan," kata Novanto kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jumat (31/10).
Novanto mengatakan yang terpenting sekarang adalah renovasi ringan sejumlah infrastruktur di DPR. Misalnya sejumlah penerangan yang tidak berfungsi baik. "Renovasi ya paling lampu pecah," ujarnya.
Bendahara Umum DPP Partai Golkar ini menyarankan untuk menginventarisasi seluruh kebutuhan dewan. Terlebih menurutnya saat ini ada penambahan tenaga ahli anggota dewan.
"Tenaga ahli memang bertambah 5-6. Akan kita evaluasi bagaimana jalan keluarnya. Kita tunggu dulu iventarisasi dulu," katanya.
Sebelumnya, Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR, Roem Kono mewacanakan pembangunan gedung baru DPR. Ia menilai gedung DPR yang ada sekarang sudah tidak memadai. "Penambahan ruangan penting bukan hanya untuk fasilitas anggota," kata Roem.
Wakil Sekretaris Jendral DPP Golkar ini menyatakan daya tampung gedung DPR sekarang tidak mendorong produktifitas kinerja DPR. Ruangan yang sempit buat anggota DPR tidak betah. Mereka, kata Roem butuh ruang kerja yang nyaman untuk menampung para tamu dan sekretaris.
"Anggota DPR nggak betah di ruangan sempit. Di dalam situ ada sekretaris, tenaga ahli, relawan. Apalagi kalau cantik-cantik," katanya.