Sabtu 01 Nov 2014 18:52 WIB

Golkar Mulai Rapat Konsultasi Persiapan Rapimnas

Aburizal Bakrie
Foto: Reuters/Beawiharta
Aburizal Bakrie

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Partai Politik Golongan Karya (Golkar) menggelar rapat konsultasi dengan seluruh unsur pimpinan pusat, provinsi dan kota/kabupaten di Kota Bandung, Jabar, Sabtu (1/11), yang salah satunya membahas persiapan rapat pimpinan nasional (Rapimnas).

Rapat konsultasi itu dihadiri Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie, serta sejumlah tokoh Golkar diantaranya Agung Laksono, Akbar Tanjung, Fadel Muhamad, Setia Novandi, Popong Otje Djunjunan, Idrus Marham, Nurdin Halid dan ketua DPD Golkar Jabar Irianto MS Syafiudin.

"Point pentingnya konsultasi saja," kata Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie usai pembukaan rapat itu.

Pria panggilan akrab Ical itu mengungkapkan, rapat konsultasi tersebut akan menentukan tempat dan hari pelaksanaan Rapimnas.

Berdasarkan usulan yang masuk dari sejumlah DPD Golkar, kata dia, meminta pelaksanaan Rapimnas di Bandung Provinsi Jabar dan Medan Provinsi Sumatera Utara.

Terkait arah Rapimnas, Ical menyatakan belum tahu.

"Rapimnas , gak tau arahnya kemana," kata Ical.

Ia berharap, melalui rapat konsultasi itu pelaksanaan Rapimnas Golkar dapat dilaksanakan akhir November atau awal Desember 2014.

Setelah Rapimnas selesai, lanjut dia, baru menggelar musyawarah nasional (munas) pemilihan ketua umum.

"Karena Munas yang lalu dikatakan 2015, kan 2015 panjang, karena itu putuskanlah secepatnya," katanya.

Rapat konsultasi itu bukan hanya membahas Rapimnas tetapi terdapat beberapa agenda diantaranya masalah sikap Partai Golkar di parlemen.

Selain itu konsultasi mengingatkan kembali Golkar akan terus mempertahankan ideologi Pancasila.

"Misal masalah sikap partai Golkar dalam parlemen, konsultasi mengingatkan kembali bahwa Golkar akan mempertahankan Pancasila sebagai ideologi negara," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement